Keluhan customer dan driver untuk aplikasi GRAB adalah titik pin yang meleset cukup jauh. Dari awal kehadiran Grab, ketepatan titik jemput penumpang bikin Driver diposisi serba salah. Driver dianggap customer seperti orang bodoh, putar-putar cari alamat dan yang pasti menguras bahan bakar. GPS Grab ini aneh melesetnya, kecuali bila keberadaan penumpang berada di posisi jemput di minimarket, mal, toko, atau rumah makan ataupun warung kucingan. Saat order customer masuk ke Driver, dan posisi titik jemput customer saat masih berada di rumah-an atau perumah-an atau perkampung-an, dipastikan ttk gps nya 40% meleset.
Sebagai pembanding titik GPS antara aplikasi online ; Uber 90% tepat, 10% meleset. Sementara aplikasi GoJek/GoCar 80% tepat dan 20% titik jemput meleset. Dan Grab (paling parah) keberadaan customer 60% tepat dan 40% meleset jauh. Rasanya yakin yang komplen ttk gps penjemputan Grab tidak hanya penulis seorang. 250rb-an Mitra Driver Grab atau 100% keseluruhan, driver lainnya ; sudah pasti komplen dengan masalah ini.
Apakah Admin Operator Grab mendengar keluhan pengguna/ customer dan Mitra Driver ?. Apakah programmer Grab mengetahui dan ikut "mencoba" ngeBid di jalanan ?. Lalu adakah solusi dan perbaikan ?. Ataukah benar "isu" aplikasi Grab di bikin oleh Lyft dengan ciri mengunci IMEI smartphone ?. Usia Grab sudah 5 tahun, dan sampai catatan ini turun dan sampai hampir 1 tahun penulis aktif bergabung, ttk gps penjemputan customer tidak ada perbaikan !.
Dibalik kelemahan titik GPS penjemputan customer Grab, ada fitur yang penulis review bintang *****5. Yaitu fitur chatting dengan nama GrabChat. Dulu saat fitur Chatting belum ada, bayangkan driver butuh pulsa Rp. 50rb untuk 6 hari demi menghubungi penumpang, berkali-kali sms dan telp sampai menemukan lokasi sesungguhnya penumpang. Develop dan sounding fitur GrabChat dimulai September 2016. Dan kurang lebih implementasikan di bulan Maret 2017. Fitur GrabChat bisa dimanfaatkan pemakain baik customer maupun Driver untuk saling berkomunikasi tanpa pulsa....eits kecuali telp tetep butuh pulsa. Harapannya seperti Whatsapp chatting dan telp menggunakan paket data.
Mengenai fitur GrabChat bisa di lihat di video berikut ; GrabChat
Sebagai pembanding titik GPS antara aplikasi online ; Uber 90% tepat, 10% meleset. Sementara aplikasi GoJek/GoCar 80% tepat dan 20% titik jemput meleset. Dan Grab (paling parah) keberadaan customer 60% tepat dan 40% meleset jauh. Rasanya yakin yang komplen ttk gps penjemputan Grab tidak hanya penulis seorang. 250rb-an Mitra Driver Grab atau 100% keseluruhan, driver lainnya ; sudah pasti komplen dengan masalah ini.
Apakah Admin Operator Grab mendengar keluhan pengguna/ customer dan Mitra Driver ?. Apakah programmer Grab mengetahui dan ikut "mencoba" ngeBid di jalanan ?. Lalu adakah solusi dan perbaikan ?. Ataukah benar "isu" aplikasi Grab di bikin oleh Lyft dengan ciri mengunci IMEI smartphone ?. Usia Grab sudah 5 tahun, dan sampai catatan ini turun dan sampai hampir 1 tahun penulis aktif bergabung, ttk gps penjemputan customer tidak ada perbaikan !.
Dibalik kelemahan titik GPS penjemputan customer Grab, ada fitur yang penulis review bintang *****5. Yaitu fitur chatting dengan nama GrabChat. Dulu saat fitur Chatting belum ada, bayangkan driver butuh pulsa Rp. 50rb untuk 6 hari demi menghubungi penumpang, berkali-kali sms dan telp sampai menemukan lokasi sesungguhnya penumpang. Develop dan sounding fitur GrabChat dimulai September 2016. Dan kurang lebih implementasikan di bulan Maret 2017. Fitur GrabChat bisa dimanfaatkan pemakain baik customer maupun Driver untuk saling berkomunikasi tanpa pulsa....eits kecuali telp tetep butuh pulsa. Harapannya seperti Whatsapp chatting dan telp menggunakan paket data.
Mengenai fitur GrabChat bisa di lihat di video berikut ; GrabChat