Semenjak pencabutan MA atas permenhub 26/2017 tentang transportasi online, terus terang eskalasi penolakan terhadapan transportasi online kembali memuncak. Sedih rasanya sebagai driver transportasi online yang tidak lagi "punya" payung hukum. Kenyataan kembali disebut Taxi Online ILEGAL menjadi spanduk besar didepan kaca mobil. Seperti tidak punya harapan, kosong, supplay aliran darah ini sudah mulai lemah.
Menyelesaikan buku transportasi online juga jadi kacauuuu balau. Awalnya dulu merintis, jadi supir transportasi online ; penuh dengan kerja keras dan berkorban. Setiap hari was-was dihadang para debtcolector dan mata elang. Skala usaha transportasi online bukanlah golongan "micro", lihat teman-teman driver online lain ; mereka bukan orang miskin dan bukan pengusaha micro. Level "supir online" jauh dari level pengusaha asongan, tidak sama dengan pedagang kaki lima. Meski memulai dengan DP Rp. 5juta - 15juta, tetapi total modal perolehan (kredit) dari leasing plus bunga, plus kejar-kejaran preman, plus caci maki collector, plus ketidak puasan customer "cemban-an", untuk jangka waktu 5 tahun = total modal hampir Rp. 300juta. Coba pelajari lagi deh klasifikasi usaha berdasarkan modal dari Kementrian Koperasi dan UKM. Pengusaha Taksi Online yang juga sebagai Driver tidak bisa di golongkan sebagai golongan Usaha Micro.
Saya juga kurang paham awal arti atau nama atau mengambil nama dari mana Travis Kalanick saat mendaftarkan mana UBER untuk starpup Taksi online-nya....?. Kata UBER sangat familier dengan masyarakat Indonesia, dengan seringnya tim beregu putri memenangi piala badminton Uber Cup. Atau mungkin om Travis sering ke Jawa mendengar kata NGUBER yang artinya "dioyak", dikejar atau bahasa inggrisnya MOST WANTED.
Dari pengalaman menjadi supir online, dikejar penumpang, dikejar uang, dikejar debtcolector, dikejar suspend server, dikejar transportasi konvesional, dikerjain ORGANDA, dikejar pak MENHUB dan dipatahkan hakim MA. Penyebutan Taxi Online yang paling "cocok" bukan GoCar apalagi Grab, tetapi UBER. Bukan klarifikasi atas pembelaan untuk UBER, tetapi ketepatan atas filosofi bisnis yang dijalani oleh mitra DRIVER online memang seperti "klop".
Satu lagi tentang dikejar, diuber, diburu, dicari-cari, berkorban jiwa dijalanan. Tidak ada yang kebetulan, melainkan sudah ditakdirkan atau digariskan atau dituliskan TUHAN. Yang satu ini Hak Kekayaan Intelektual berupa buku berjudul MOST WANTED ENTREPRENEUR karya penulis, admin blogger, owner, ceo, supir transportasi online profesional ; coach Dedi Triputra. Bukan bermaksud sombong bukan ria, didunia ini melekat sudah nama Dedi Triputra dengan Most Wanted Entrepreneur. Ketika penulis praktekkan sendiri di bisnis transportasi online, dengan korban kendaraan, waktu, riset dengan biaya tidak kecil dan alhamdulillah menghasilkan STOP & GO.apk dan atau judul buku alternatif pertama "Nguber Supir Transportasi Online Profesional". Tiba-tiba ketika mengetik most wanted di google yang muncul ada 2 ; Need For Speed Most Wanted dan Most Wanted ENTREPRENEUR. Game skuel drag race, gengster, dunia hitam, kejar-kejaran ; ternyata juga sedikit "mirip" dengan profesi menjadi supir online. Ada alasan kuat buku penulis tentang transportasi online nanti di beri judul "MOST WANTED DRIVER ONLINE"
Tentang lambang tameng hijau atau perisai, berujung mata pensil lancip berwarna tinta emas untuk MOST WANTED ENTREPRENEUR(R) Academy. Melekat di kap depan pintu sebagai tanda ciri hak cipta yang melekat di mobil, office, rumah, ruko, asset ; yang tidak bisa dialih tangankan. Untuk sebuah harga, judul "Most Wanted Driver Online" akan lebih dipilih penerbit. Namun penulis sendiri punya jurus sakti, agar "Supir Transportasi Online" dipilih jadi judul buku. Dan penulis yakin seperti karya-karya lain yang laris manis, sebab ada nilai tambah agar orang mau membeli buku ini, amin.
Demikian catatan malam takbir-an hari Raya Idul Adha "Allah Akbar, Allah Akbar, Allah Akbar". Seperti sedang menggemakan kebesaran-Nya. Sebagai umatnya dengan ujian yang di berikan-Nya, kita diharapkan, mencontoh "mengorban-kan" sebagian harta yang kita miliki untuk berbagi. Mari berkorban, semoga teman-teman Driver Online di Indonesia memperoleh kelimpahan rizki dari arah yang tak terduga-duga, amin.
Menyelesaikan buku transportasi online juga jadi kacauuuu balau. Awalnya dulu merintis, jadi supir transportasi online ; penuh dengan kerja keras dan berkorban. Setiap hari was-was dihadang para debtcolector dan mata elang. Skala usaha transportasi online bukanlah golongan "micro", lihat teman-teman driver online lain ; mereka bukan orang miskin dan bukan pengusaha micro. Level "supir online" jauh dari level pengusaha asongan, tidak sama dengan pedagang kaki lima. Meski memulai dengan DP Rp. 5juta - 15juta, tetapi total modal perolehan (kredit) dari leasing plus bunga, plus kejar-kejaran preman, plus caci maki collector, plus ketidak puasan customer "cemban-an", untuk jangka waktu 5 tahun = total modal hampir Rp. 300juta. Coba pelajari lagi deh klasifikasi usaha berdasarkan modal dari Kementrian Koperasi dan UKM. Pengusaha Taksi Online yang juga sebagai Driver tidak bisa di golongkan sebagai golongan Usaha Micro.
Saya juga kurang paham awal arti atau nama atau mengambil nama dari mana Travis Kalanick saat mendaftarkan mana UBER untuk starpup Taksi online-nya....?. Kata UBER sangat familier dengan masyarakat Indonesia, dengan seringnya tim beregu putri memenangi piala badminton Uber Cup. Atau mungkin om Travis sering ke Jawa mendengar kata NGUBER yang artinya "dioyak", dikejar atau bahasa inggrisnya MOST WANTED.
Dari pengalaman menjadi supir online, dikejar penumpang, dikejar uang, dikejar debtcolector, dikejar suspend server, dikejar transportasi konvesional, dikerjain ORGANDA, dikejar pak MENHUB dan dipatahkan hakim MA. Penyebutan Taxi Online yang paling "cocok" bukan GoCar apalagi Grab, tetapi UBER. Bukan klarifikasi atas pembelaan untuk UBER, tetapi ketepatan atas filosofi bisnis yang dijalani oleh mitra DRIVER online memang seperti "klop".
Satu lagi tentang dikejar, diuber, diburu, dicari-cari, berkorban jiwa dijalanan. Tidak ada yang kebetulan, melainkan sudah ditakdirkan atau digariskan atau dituliskan TUHAN. Yang satu ini Hak Kekayaan Intelektual berupa buku berjudul MOST WANTED ENTREPRENEUR karya penulis, admin blogger, owner, ceo, supir transportasi online profesional ; coach Dedi Triputra. Bukan bermaksud sombong bukan ria, didunia ini melekat sudah nama Dedi Triputra dengan Most Wanted Entrepreneur. Ketika penulis praktekkan sendiri di bisnis transportasi online, dengan korban kendaraan, waktu, riset dengan biaya tidak kecil dan alhamdulillah menghasilkan STOP & GO.apk dan atau judul buku alternatif pertama "Nguber Supir Transportasi Online Profesional". Tiba-tiba ketika mengetik most wanted di google yang muncul ada 2 ; Need For Speed Most Wanted dan Most Wanted ENTREPRENEUR. Game skuel drag race, gengster, dunia hitam, kejar-kejaran ; ternyata juga sedikit "mirip" dengan profesi menjadi supir online. Ada alasan kuat buku penulis tentang transportasi online nanti di beri judul "MOST WANTED DRIVER ONLINE"
 |
| Most Wanted ENTREPRENEUR - Dedi Triputra |
Demikian catatan malam takbir-an hari Raya Idul Adha "Allah Akbar, Allah Akbar, Allah Akbar". Seperti sedang menggemakan kebesaran-Nya. Sebagai umatnya dengan ujian yang di berikan-Nya, kita diharapkan, mencontoh "mengorban-kan" sebagian harta yang kita miliki untuk berbagi. Mari berkorban, semoga teman-teman Driver Online di Indonesia memperoleh kelimpahan rizki dari arah yang tak terduga-duga, amin.
 |
| Most Wanted ENTREPRENEUR inside ; sebagai alat bukti peraga dan riset Transportasi Online |
