Showing posts with label #gofood. Show all posts
Showing posts with label #gofood. Show all posts

Friday, January 24, 2020

UX : User EXperience #MAXIM

Hallo guest pengguna applikasi transportasi online. All user baik akun driver maupun akun end user / penumpang. Kini hadir applikasi transportasi online dari RUSIA.
Rasanya jadi harapan baru selepas UBER mengalihkan operasional Asia Tenggara ke GRAB.

Tampilan utama #maxim, simple untuk layanan transportasi online baik bike (motor), car (mobil) dan layanan bantuan derek.

#maxim adalah applikasi riil transportasi online. Beda dengan GRAB dan GOJEK yg beranjak jadi super applikasi berbagai layanan. #maxim tetap fokus pada layanan transportasi ojol / bike dan taxol / car.

Menurut duo ijo ; GOJEK dan GRAB, bukan transportasi yg mendatangkan profit melainkan dari layanan food.
"Jelas-lah mereka mengambil untung 25% dari pencampuran modal uang driver yg membelanjakan makanan !"
"Duo applikator ijo kasarnya merampok hak untung driver online 25%, lalu menukarnya dengan system point/ berlian"
dedi admin stop co indonesia.

Okelah kita sebagai driver mereka, bukan mitra seperti "istilah" gojek dan grab. Kini istilah "mitra" itu bulsit, setelah kita membuka mata dari applikasi #maxim yg mengenalkan istilah hak eksklusif operator kota. Inilah penghisap driver online ; yaitu DSU - DSU kota operasional Gojek dan Grab.

#maxim sendiri memulai jualan layanan applikasi dengan menawarkan harga "murah", sempat protes ke Menhub. Namun aturan harga bawah dan harga atas sudah diberlakukan. Dari pada kena blokir MenKomInfo, kini #maxim lebih memilih mengikuti aturan mengenai harga yg lebih manusiawi untuk driver nya. Yes !.
Masukkan kode saya, dapatkan 10000

Bagi yang ingin fokus cari ojol atau taxol dengan lebih simpel dan mudah memperoleh layanan transportasi. Download dan install #maxim di hape saudara. Klik tautan ; https://id.taximaxim.com/l/share dapatkan 10rb dengan kode promo"88019F87".
Minat jadi driver bike / car dan hasilkan uang ?, klik tautan ; https://id.taximaxim.com/l/drvd2d31075342

Kelebihan #maxim ; bukan applikasi yg mengandalkan topup bersumber uang driver seperti yg dilakukan Grab, Asia Trans, Anterin, dll. Driver bisa langsung kerja seperti GoJek dan UBER.

Selain ciri khas warna kuning yg lebih fresh dari kompetitor dou ijo2. Ini yg melahirkan semangat dng sound pembeda khas akan kehadirannya disekitar kita ;


Kelebihan lainnya, applikasi #maxim baik user maupun driver jauh lebih stabil, ringan dan handal dibanding kompetitor yg ada. Mirip uber dulu, sayang #maxim tidak mengambil user pengguna kartu kredit seperti andalan UBER diawal hadir.

Terakhir, jangan lupa lihat video sukses #berbagimanfaat, dan like, share & subscribe ; 9 PELATIH WIRAUSAHA INDONESIA

Semoga bermanfaat.

Thursday, November 14, 2019

NO ! Taxi Food / Catering dan Sales Canvas/ Kirim Barang.

Akhir-akhir ini pengguna usaha semakin seenaknya gunakan app gojek maupun grab ; car (mobil/ taksi online) khususnya untuk keperluan ;
1. Taxi Food
2. Catering
3. Sales Canvas
4. Kirim Barang / juga pindah KOS !

Pernah suatu ketika gojek kirim questioner ke driver gocar mengenai layanan Taxi Food. Mereka sudah bikin versi Singapore untuk kirim makan/ food oleh driver GoCar. Maklum Singapore tidak menerima mode transportasi Ojek termasuk Ojek Online Gojek GoRide maupun Grabbike. Jenis layanan GoFood atau GrabFood.

Hasil Questioner di Indonesia gmn..?. 70% responden menolak, 10% menerima dan 20% menerima dengan catatan naikkan harga.

Di Indonesia yg terjadi di lapangan. Banyak warung-warung atau bahkan warehouse memanfaatkan app GoCar dan GrabCar untuk kirim makanan dan barang. Driver banyak menolak tapi tidak bisa pilih order masuk, sehingga terpaksa diterima.

Ada customer tersebut pilih Gocar L : 6 penumpang. Namun banyak yang tetap pilih Gocar 4 penumpang, supaya biaya irit + kasih tips tertentu ke Driver.

Ini masih problem dan rancu. Sisi driver seperti harus "nego" tentang tips. Ada banyak kejadian customer kasih ratting bintang 1, karena dibelakang tidak sepakat dengan besaran tips yg diminta driver. Note ; driver bukan budak customer dan bukan budak applikator.

Problemnya dimana ???. Ada customer yg baik dan tau diri. Tapi di ORDER jenis ini, banyak customer yg "nakal". Sehingga DRIVER 1000000% bebas menentukan ambil order atau menolak order : Taxi Food/ Catering/ Sales Canvas / Pindah KOS tersebut !!!!!. Jadi seolah nego yg terjadi dan kelemahan fitur app yg digunakan oleh customer bikin kerja  Driver tidak "nyaman". Seolah jadi "pengemis" dihadapan owner warung/ resto/ sales/ customer.

Kejadian admin alami. Admin tidak nolak 10000% order Taxi Food/ Catering/ Sales Canvas/ Pindah KOS. Dilapangan itu sangat tergantung kondisi, situasi dan karakter customer. Yg dialami sisi customer juga sama dilematis. Niat Customer butuh dan mau kasih tips. Tapi karena banyak driver yang nolak, perasaan customer juga banyak yg kesal dan gonduk. Jadi kalau sekali dua kali it's ok, karena urgent. Tapi kalau terkesan jadi "rutinitas", sepertinya customer tersebut "maksa". Dan buruknya customer yg  "maksa" seolah punya KUASA atau Arogan atas driver dan banyak customer ini yang memiliki sifat buruk.
Pemilik warung arogan. Kita laporkan !.

Seperti yg admin alami. Ketika order masuk dan customer tidak konfirmasi bawa CATERING/ Food/ Bawa Barang/ Pindah KOS. Tahu kita khan transportasi orang, bukan barang !, kalaupun barang 1 koper. Sampai titik jemput, Admin coba "nolak" dengan baik. Namun si OWNER warung tiba-tiba keluar dan nada emosi/ nyolot sambil nantang besaran tips. Bagi Admin dan 70% driver taksi online ; bukan masalah rupiah / besaran tips. Tapi menghadapi etitute customer seperti demikian, "kesal" juga. Seolah driver online "rendah" harga dirinya !.

Admin coba protes dan minta solusi ke gojek/ gocar. Arti solv untuk customer yg "main" order Taxi Food/ Catering/ Sales Canvas/ Kirim Barang / pindah KOS.

Ditunggu saja layanan GoCar Goods 🙏🤲😊😅👍🚐🚍🚌🚕



Sunday, August 25, 2019

PENCAMPURAN MODAL MITRA PENGEMUDI DAN PROMO KUSTOMER OVO PADA JASA GRABFOOD

Sebelumnya kita mohon catatan blog kali ini sebagai bagian bahan kajian literasi belajar antara kita MITRA pengemudi, aplikator dan Kustomer (end user). Seperti janji artikel sebelumnya untuk membahas wal-khusus GRABFOOD. Dalam kaitan pencampuran modal mitra untuk membelanjakan makanan pesanan kustomer.

Berdasar Percampuran Uang Modal (GrabFood) pada appk mitra driver, dan gb dibawah beragam promo OVO di applikasi GRAB Kustoner (end user)


Kita cari literasi dulu, sebelum lanjut pembahasan. Banyak buku beredar tentang pokok bahasan ekonomi dan praktik jual-beli. Baik sesuai shar'i maupun berdasar Hukum KUHPerdata. Berikut antara lain ;

Selain literasi/ referensi buku, admin juga sering share ilmu jual/beli halal melalui site google business KONSULTAN Hak Atas Kekayaan Intelektual ; JUAL BELI YG DILARANG, HARAM dan BATIL MENURUT ISLAM

Ada juga ternyata yang membahas ; "Benarkah Go-Food Haram?". Namun bahasan tersebut belum berupa materi buku dan belum melalui perusahaan penerbit resmi, jadi belum masuk publikasi dan belum bisa dipertanggung jawabkan isinya, sehingga belum bisa menjadi bahan referensi.

Untuk lebih berimbang, perlu juga Buku referensi yg membahas lebih dalam perikatan "Perjanjian Jual Beli" oleh Prof Dr H Moch Isnaeni, SH, MS ;

Sedangkan berikut ini perjanjian Mitra Pengemudi app Grab ; https://www.grab.com/id/merchant/food/merchant-terms/

Sebelum lanjut. Dugaan dan perasaan admin begini ; "Grab Food "Kurangajar" dalam hal "pencampuran" Modal dari Mitra Drivernya !".

Kurangajar yang admin maksud, Grab ambil keuntungan atas pencampuran MODAL dari mitra driver dan deposit OVO kustomer Grab (mungkin 'batil' jika ada unsur paksaan). Dalam posisi mitra Pengemudi/Driver Grabfood yang membeli TUNAI ke resto/ rumah makan. Terjadi PENCAMPURAN MODAL, disitu yg mengeluarkan modal uang (mitra driver), sehingga mitra driver ada hak memperoleh keuntungan diluar jasa transportnya. Tetapi kenyataan justru saat dibayar OVO oleh kustomer justru keuntungan mitra driver minus karena diskon si kustomer oleh aplikator Grab. Si "tenan" atau mitra resto/ rumah makan, dalam perjanjian aplikasi disebut penjual, mereka juga dibebani 25% dari harga pokok. Sebenarnya jika bisnisnya applikasi atas bahasa "lisensi terbatas pengguna aplikasi", maka adanya potongan wajar sebatas penggunaan jasa aplikasi tersebut. Kalau Grab bisa kaya dan versi Gojek juga menyatakan  untungnya dari bisnis makanan ; maka jadi "aneh" didengar masyarakat umum. Bahwa mereka untung bukan dari applikasi ride hailing tetapi jasa food nya.

Sedangkan menurut shar'i tentang Gofood yang dinilai HARAM dalam transaksi pembayaran GoPay. di Grabfood dengan metode pembayaran OVO kustomer, juga sama mungkin ada "riba" disana.

Beda kasus jika PENCAMPURAN MODAL mitra driver grabfood tidak terjadi di resto saat pembelian. Entah ada fitur bayar yang langsung dilakukan by OVO milik grab ke tenan umkm/ resto nya melalui mitra driver, sehingga driver hanya "murni" sebagai kurir.

Namun mitra driver "kalah" dalam hal menyetujui perjanjian dengan pihak applikator. Jadi kalau ndak mau kalah, maka fitur JENIS LAYANAN GRABFOOD jangan di aktifkan. Gitu aja kok repot....demikian kata Gus Dur hahahahaha 😊.

Mungkin demikian dulu, tentang HARAM dan fakta ada PENCAMPURAN MODAL mitra driver Grab (mungkin terjadi transaksi "batil"), sebaiknya di bahas dalam forum langsung dengan pihak Grab dan melibatkan pakar dari MUI.

Popular Posts

Banner I

Banner I
Iklan Banner