Siang teman-teman driver seluruh Indonesia, akhir tahun menjelang pergantian 2017 ke 2018. Indonesia yang cantik, Indonesia yang menaik, Indonesia yang sexy, Indonesia yang kaya. Penulis ingin membagi tautan "kenyataan" dalam blog tulisan berikut ini. Mari kita merenung, sebagai driver online yang sedang di "loloh" dalam strategi penjajahan cara baru melalui transportasi "online".
KUALITAS taksi online GOCAR GRAB UBER mulai dipertanyakan oleh penumpang.... Yang penulis ambil bukan satu-satunya, sebenarnya masih banyak keluhan dari penumpang. Meski mereka sesungguhnya telah di posisikan RAJA. Penulis ambil dari facebook teman yang bernama @Eka Wartana, diposting tanggal 27 Desember 2017.
TAXI Online Milih Milih...
Biasanya penumpang yang memilih milih Taxi online mana yang mau dipakai. Tapi ini kebalikannya lho, drivernya yang memilih-milih jurusan yang dia maui.....
Sebelumnya saya pikir (tanpa mikir...he he), driver akan berebut memencet tombol accept panggilan taxi online. Konon tidak seprti itu .... Pusatnya yang menyuruh driver untuk mengambil penumpang yang berada dekat dengan calon penumpang.
Pengalaman pahit saya menunjukkan kelemahan kontrol dari pihak taxi online yang satu ini. Tiga kali saya memperoleh penolakan halus ketika mau pergi ke daerah Lingkar Luar Jakarta.
Yang satu menelepon, katanya sedang macet (mobil kecil). Yang dua lagi lama nongkrong disatu tempat, tanpa memberi kabar.... Yang satu akhirnya datang juga karena saya tunggu terus. Parahnya yang satu lagi, juga nongkrong dekat tempat naik saya, tapi tidak bisa di telepon. Akhirnya saya batalkan (ini mungkin maunya dia, karena daerah tujuan saya itu tidak dikehendakinya).
Hampir 30 menit saya kehilangan waktu dan hampir terlambat untuk meeting dengan klien.
Sekiranya saya menjadi pengurus taxi online itu, saya akan analisa semua pembatalan yang dilakukan oleh calon penumpang. Yang alasannya lama nunggu, dipelajari lebih rinci,
Semoga teman-teman tidak mengalami masalah seeprti yang saya alami itu.
Salam Berpikir Tanpa Mikir....
#berpikirtanpamikir #mindwebway
Lumayan dapat 33 like dan 26 komentar, berikut ;
@WIN Luo Rosni. Pernah mengalami juga. Di MOI mau ke Bekasi Harapan Indah. 2X salah satu suruh batal saja. Dalam hati mikir kenapa harus saya yang batal lu aja yang batal. Memang sebenarx bgtu. Alasan dia di tempat dia tdk bisa membatalkan. Boong kan :). 30 menit juga tggux yg ke 3x baru dapat
@Ewing Baskoro. Naik taksi yang memenag taksi saja pak Eka Wartana. Karena pengemudi memang berprofesi sebagai supir taksi.
@Teguh Sudarisman. Kalau yang taksi online Gr sama Go katanya drivernya bisa membatalkan pesanan, tapi yang Ub nggak bisa, jadi tetap harus pick up. Tapi kalau sampai 3x berturut-turut driver Gr atau Go itu cancel pesanan, mereka kena suspend 30 menit gak nerima order.
@Wnda Wawan Atmadja. Masalahnya kembali ke mental pengeloladan mental pengemudi, tarif2 taxi online sekarang murah2 akibat dari kebijakan perang tarif, sementara di pengemudi mental melayani tidak terbentuk karena memang tidak ada training kusus seperti saat taxi konvensional masih nberjalan, sekarang yang ada harga murah untuk penumpang, hukuman untuk pengemudi bila ada salah atau intensif bila capai target tarikan 10-15 perhari padahal kondisi jalan sekarang macet, makanya pengemudi cari rute2 pendek,
@Lyan Rastapin. Waaah...mirip dg saya...stelah lama menunggu di chat ga dibaca apalagi di belas 30 menit ditelp baru di angkat katanya baru melayat dan lupa matikan aplikasinya...kaki kesemutan nunggu.....
@Triyanto Adrian. Kadang ngeselinn
@Wanda Wawan Atmadja. Ada harga , ada kualitas, itu dah lazim, harga yang didapat sesuai dng kualitas yg didapat.
@Edy Zaques. Pak Eka Wartana sy jg mengalami. Hasil interview saya dengan bbrp sopir taksi online, ternyata skr sdng marak praktik "nembak" order fiktif demi mengejar bonus. Jd ini akal2 an terhadap sistem bonus dn lolos pengawasan sistem perusahaan. Kelihatannya mulai mewabah,
@Wanda Wawan Atmaja. Ini akibat tarif murah, jadi yang dikejar untuk menutupi biaya operasional yach bonus itu.
@Eka Wartana. Ternyata yang itu malah mencari cara supaya kita yang membatalkan pesanannya, pak Teguh Sudarisman. Mestinya kantor pusatnya menganalisa, untuk yang membatalkan calon penumpang lebih dari 10 menit dari saat pesanan diterima, langsung dipertanyakan.
@Eka Wartana. Memang dilema ya, pak Wanda Wawan Atmadja, mereka mengejar target rit tercapai, mereka mendapat bonus sampai Rp. 300rb. Jadi mendingan ambil rute yang pendek seperti kata pak Wanda Wawan Atmadja. Yang bagus sih, kombinasi keduanya ya (omzet dan jumlah rit).
@Eka Wartana. Sepertinya tidak begitudengan taxi online yang saya pakai, pak Edy Zaques. Ini saya ketahuiketika saya minta si supir itu menerima orderan saya lagi supaya tidak repot. Katanya, itu ditentukan oleh pusat. Kelihatannya digilir gitu siapa yang melayani penumpang.
@Wanda Wawan Atmadja. Map nya juga mendeteksinya berdasar jarak, bukan waktu temput, misal posisi mobil di seberang jalan, mobil itu terpilih untuk angkut penumpang di seberangnya, padahal supir tsb perlu putar balik untuk ambil penumpang itu, nahsering terjadi saat putar balik itu macet, jadi lama waktu tunggu nya.
-----
Gambaran nyata begitu rendah kualitas pelayanan taksi online di Indonesia, meski sistem reward (Rp. 300rb) dan punishment (suspend/Putus Mitra) diberlakukan. Maraknya akun bodong dan kebiasaan curang yang menghancurkan bisnis transportasi online itu sendiri.
Pembaca sekalian, baik driver ataupun penumpang bisa ikut share di Facebook saya ; STOP & GO. Tidak perlu saling menghujat. Tujuannya mencari titik temu solusi dan perjalanan yang menyenangkan mempergunakan taksi online.
Tingkat kepuasan penumpang taksi online untuk catatan akhir buku "NgUBER Supir Transportasi Online"
KUALITAS taksi online GOCAR GRAB UBER mulai dipertanyakan oleh penumpang.... Yang penulis ambil bukan satu-satunya, sebenarnya masih banyak keluhan dari penumpang. Meski mereka sesungguhnya telah di posisikan RAJA. Penulis ambil dari facebook teman yang bernama @Eka Wartana, diposting tanggal 27 Desember 2017.
TAXI Online Milih Milih...
Biasanya penumpang yang memilih milih Taxi online mana yang mau dipakai. Tapi ini kebalikannya lho, drivernya yang memilih-milih jurusan yang dia maui.....
Sebelumnya saya pikir (tanpa mikir...he he), driver akan berebut memencet tombol accept panggilan taxi online. Konon tidak seprti itu .... Pusatnya yang menyuruh driver untuk mengambil penumpang yang berada dekat dengan calon penumpang.
Pengalaman pahit saya menunjukkan kelemahan kontrol dari pihak taxi online yang satu ini. Tiga kali saya memperoleh penolakan halus ketika mau pergi ke daerah Lingkar Luar Jakarta.
Yang satu menelepon, katanya sedang macet (mobil kecil). Yang dua lagi lama nongkrong disatu tempat, tanpa memberi kabar.... Yang satu akhirnya datang juga karena saya tunggu terus. Parahnya yang satu lagi, juga nongkrong dekat tempat naik saya, tapi tidak bisa di telepon. Akhirnya saya batalkan (ini mungkin maunya dia, karena daerah tujuan saya itu tidak dikehendakinya).
Hampir 30 menit saya kehilangan waktu dan hampir terlambat untuk meeting dengan klien.
Sekiranya saya menjadi pengurus taxi online itu, saya akan analisa semua pembatalan yang dilakukan oleh calon penumpang. Yang alasannya lama nunggu, dipelajari lebih rinci,
Semoga teman-teman tidak mengalami masalah seeprti yang saya alami itu.
Salam Berpikir Tanpa Mikir....
#berpikirtanpamikir #mindwebway
Lumayan dapat 33 like dan 26 komentar, berikut ;
@WIN Luo Rosni. Pernah mengalami juga. Di MOI mau ke Bekasi Harapan Indah. 2X salah satu suruh batal saja. Dalam hati mikir kenapa harus saya yang batal lu aja yang batal. Memang sebenarx bgtu. Alasan dia di tempat dia tdk bisa membatalkan. Boong kan :). 30 menit juga tggux yg ke 3x baru dapat
@Ewing Baskoro. Naik taksi yang memenag taksi saja pak Eka Wartana. Karena pengemudi memang berprofesi sebagai supir taksi.
@Teguh Sudarisman. Kalau yang taksi online Gr sama Go katanya drivernya bisa membatalkan pesanan, tapi yang Ub nggak bisa, jadi tetap harus pick up. Tapi kalau sampai 3x berturut-turut driver Gr atau Go itu cancel pesanan, mereka kena suspend 30 menit gak nerima order.
@Wnda Wawan Atmadja. Masalahnya kembali ke mental pengeloladan mental pengemudi, tarif2 taxi online sekarang murah2 akibat dari kebijakan perang tarif, sementara di pengemudi mental melayani tidak terbentuk karena memang tidak ada training kusus seperti saat taxi konvensional masih nberjalan, sekarang yang ada harga murah untuk penumpang, hukuman untuk pengemudi bila ada salah atau intensif bila capai target tarikan 10-15 perhari padahal kondisi jalan sekarang macet, makanya pengemudi cari rute2 pendek,
@Lyan Rastapin. Waaah...mirip dg saya...stelah lama menunggu di chat ga dibaca apalagi di belas 30 menit ditelp baru di angkat katanya baru melayat dan lupa matikan aplikasinya...kaki kesemutan nunggu.....
@Triyanto Adrian. Kadang ngeselinn
@Wanda Wawan Atmadja. Ada harga , ada kualitas, itu dah lazim, harga yang didapat sesuai dng kualitas yg didapat.
@Edy Zaques. Pak Eka Wartana sy jg mengalami. Hasil interview saya dengan bbrp sopir taksi online, ternyata skr sdng marak praktik "nembak" order fiktif demi mengejar bonus. Jd ini akal2 an terhadap sistem bonus dn lolos pengawasan sistem perusahaan. Kelihatannya mulai mewabah,
@Wanda Wawan Atmaja. Ini akibat tarif murah, jadi yang dikejar untuk menutupi biaya operasional yach bonus itu.
@Eka Wartana. Ternyata yang itu malah mencari cara supaya kita yang membatalkan pesanannya, pak Teguh Sudarisman. Mestinya kantor pusatnya menganalisa, untuk yang membatalkan calon penumpang lebih dari 10 menit dari saat pesanan diterima, langsung dipertanyakan.
@Eka Wartana. Memang dilema ya, pak Wanda Wawan Atmadja, mereka mengejar target rit tercapai, mereka mendapat bonus sampai Rp. 300rb. Jadi mendingan ambil rute yang pendek seperti kata pak Wanda Wawan Atmadja. Yang bagus sih, kombinasi keduanya ya (omzet dan jumlah rit).
@Eka Wartana. Sepertinya tidak begitudengan taxi online yang saya pakai, pak Edy Zaques. Ini saya ketahuiketika saya minta si supir itu menerima orderan saya lagi supaya tidak repot. Katanya, itu ditentukan oleh pusat. Kelihatannya digilir gitu siapa yang melayani penumpang.
@Wanda Wawan Atmadja. Map nya juga mendeteksinya berdasar jarak, bukan waktu temput, misal posisi mobil di seberang jalan, mobil itu terpilih untuk angkut penumpang di seberangnya, padahal supir tsb perlu putar balik untuk ambil penumpang itu, nahsering terjadi saat putar balik itu macet, jadi lama waktu tunggu nya.
-----
Gambaran nyata begitu rendah kualitas pelayanan taksi online di Indonesia, meski sistem reward (Rp. 300rb) dan punishment (suspend/Putus Mitra) diberlakukan. Maraknya akun bodong dan kebiasaan curang yang menghancurkan bisnis transportasi online itu sendiri.
Pembaca sekalian, baik driver ataupun penumpang bisa ikut share di Facebook saya ; STOP & GO. Tidak perlu saling menghujat. Tujuannya mencari titik temu solusi dan perjalanan yang menyenangkan mempergunakan taksi online.
Tingkat kepuasan penumpang taksi online untuk catatan akhir buku "NgUBER Supir Transportasi Online"