Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2019

PENCAMPURAN MODAL MITRA PENGEMUDI DAN PROMO KUSTOMER OVO PADA JASA GRABFOOD

Sebelumnya kita mohon catatan blog kali ini sebagai bagian bahan kajian literasi belajar antara kita MITRA pengemudi, aplikator dan Kustomer (end user). Seperti janji artikel sebelumnya untuk membahas wal-khusus GRABFOOD. Dalam kaitan pencampuran modal mitra untuk membelanjakan makanan pesanan kustomer. Berdasar Percampuran Uang Modal (GrabFood) pada appk mitra driver, dan gb dibawah beragam promo OVO di applikasi GRAB Kustoner (end user) Kita cari literasi dulu, sebelum lanjut pembahasan. Banyak buku beredar tentang pokok bahasan ekonomi dan praktik jual-beli. Baik sesuai shar'i maupun berdasar Hukum KUHPerdata. Berikut antara lain ; Selain literasi/ referensi buku, admin juga sering share ilmu jual/beli halal melalui site google business KONSULTAN Hak Atas Kekayaan Intelektual ;  JUAL BELI YG DILARANG, HARAM dan BATIL MENURUT ISLAM Ada juga ternyata yang membahas ; "Benarkah Go-Food Haram?". Namun bahasan tersebut belum berupa materi buku da

Ndak peduli latar belakang saudara, kerjanya ONBID ya Supir !

Masih menuliskan catatan tentang  #sdmunggul  yang di temakan pak Presiden Jokowi dalam pidato menyambut Dirgahayu RI ke 74 tahun. Dan pekerjaan kita di Transportasi Online. Di mata konsumen dan applikator Ndak peduli siapa saudara (kita) ?. Apa latar belakang saudara !, Apa jabatan saudara !, Seberapa besar harta saudara ?!. Ketika mendaftar jadi Pengemudi Transportasi Online baik GoJek/Gocar dan Grabbike/GrabCar atau applikasi lainnya. Posisi sudara (kita) adalah Supir !. Ya mau pakai bahasa keren Pengemudi mau bahasa ke barat-an ; Driver. Tetep kustomer aplikator memposisikan saudara (kita) sebagai pak Supir !. Ndak peduli mobil milik anda sendiri, atau sewa, atau kredit/ cicilan. kalau penumpang usil guyon-an bahkan mabuk dan mutah didalam mobil. Tidak ada perlindungan "materiil" (ganti rugi) bagi supir sebagai mitra aplikator. Demikian pula, tingkah anak-anak SMP/U modal "promo" penumpang GRAB yg seolah sok kaya. Memperlakukan saudara "leceh"

Gojek Gocar Sepi Order dan Mati Pelan-Pelan

Masih seputar order gojek khususnya Gocar yang sepiiiiiii sekaliiii. Sehari kerja rata-rata driver hanya kebagian 3 - 4 trip. Bukan karena akun "gagu" seperti rumor beredar. Lebih karena jumlah order yg terbatas sedangkan jumlah driver jauh melebihi permintaan. Ada praduga (; dugaan) jika driver online (taksi online/ Gocar) yg telah dan masih eksis akan mati perlahan-lahan atau berhenti onbid dengan sendirinya. Dasarnya apa ?. Setidaknya ada 3 alasan yg mendasari. Pertama dengan tanggungan utang mobil (flet/angsuran tetap). Kedua skema bonus/ insentif diubah mingguan. Ketiga minimnya order dan turunnya pendapatan Driver. Semoga dugaan saya salah ; dan mohon dimaafkan. Saya masih juga bertanya ?. Kota mana yang "dimenangkan" gojek dalam hal persaingan melawan Grab ?. Dalam hal berebut end user pengguna applikasi. Kota di Indonesia lho.... Atas dasar survai ; Saya rasa gojek kalah pasar 12,5% berbanding 87,5% lawan kompetitornya di seluruh kota/kabupaten s

Ketika Mimpi tak mampu terbeli

Oh...my gocar dan grabcar. Akhir-akhir ini transportasi online kembali ribut-ribut, geger-geger, segel menyegel dan bakar bakaran. Bukan demo atas lahirnya Peraturan Mentri Perhubungan sebagai dasar hukum legalitas ojol dan taksol. Namun, atas perubahan skema Bonus/ Insentif yg dinilai merugikan dan meninggalkan peran Driver Online sebagai "mitra" applikator. Suasana demo "BERAI" Driver Gocar Semarang, 7/8/2019 KETIKA MIMPI TAK MAMPU TERBELI System kemitraan Transportasi Online, tiba saatnya untuk di review. Pasti para pihak merasa benar. Seperti kejadian unjuk rasa Driver GoCar Semarang, hari rabu 7/8/2019  yg berakhir "penyegelan" dan penutupan kantor DSU PT GI Cabang Semarang. Ibarat ikatan rumah tangga, sudah hilang kepercayaan. "BERAI" menurut KBBI artinya "berpecah-pecah tidak keruan". Ikatan yg awalnya karena "cinta" dan saling memberi. Tiba-tiba para pihak merasa rugi/ dirugikan. Berapa lama anak kita